Kamis, 30 Juni 2011

Bahan Ajar IPA kelas IV

Daur hidup hewan
Pernahkah kamu memperhatikan perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu?   Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Pada bagian ini, kita akan belajar tentang daur hidup hewan. Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur hidup. Setiap hewan mengalami daur hidup yang berbeda-beda. Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, sebagian lainnya dengan metamorfosis.

A.    Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Daur hidup hewan tanpa metamorfosis tidak mengakibatkan perubahan bentuk yang sangat berbeda pada hewan. Hewan-hewan yang mengalami daur hidup tanpa metamorfosis antara lain :
1.      Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu dierami sekitar 21 hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak ayam di dalam telur sempurna, telur menetas menjadi anak ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus.
Semakin lama, anak ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya. Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya. Akibatnya, semua bulu halus anak ayam berganti menjadi seperti bulu induknya. Ayam betina menjadi seperti induk betina. Ayam jantan menjadi seperti ayam jago dewasa.
Setelah dewasa, ayam berkembang biak dan menghasilkan telur. Dari telur ini, daur hidup ayam yang baru dimulai kembali.
  
2.      Kucing

Kucing menghasilkan anak dengan cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung selama kira-kira tiga bulan. Setelah itu, lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah.
Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari sebulan, anak kucing baru dapat memakan makanan lain.
Sejak lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang bertambah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi.

B.     Daur Hidup dengan Metamorfosis
Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai menjadi hewan dewasa disebut metamorfosis. Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut :
1.      Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain terjadi pada :
a.      Kupu-kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat.
Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-hari, ulat makan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati.
Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras membentuk bahan semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong (pupa).
Selama kepompong, ulat berubah menjadi kupu-kupu. Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong.
Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar (madu) yang ada di dasar bunga. Kupu-kupu dewasa berkembang biak dengan bertelur. Dari telur ini, daur hidup kupu-kupu yang baru dimulai lagi.

b.      Nyamuk

DAUR HIDUP NYAMUK

Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik (tempayak).
Jentik-jentik hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik juga mendapatkan makanan di air. Jentik-jentik terus bergerak-gerak di air.
Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan gerakan air.
Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk terbang ke udara. Nyamuk dewasa akan kembali ke air untuk bertelur. Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air kotor. Beberapa jenis nyamuk lain meletakkan telurnya di air jernih.

c.       Katak

DAUR HIDUP KATAK

Katak adalah satu-satunya hewan bukan serangga yang mengalami metamorfosis. Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di air dan di darat. Sepanjang hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika tinggal di air saja atau di darat saja.
Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong seperti ikan teri. Kecebong hidup dan tumbuh dalam air. Kecebong bernafas dengan insang.
Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakang dan disusul sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak hilang.
Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernafas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.


2.      Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada :
a.      Kecoak

DAUR HIDUP KECOAK


Daur hidup kecoak (lipas) dimulai dari telur. Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya, kecoak muda tidak bersayap.
Kecoak muda tumbuh dan berubah menjadi kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna.
Kecoak dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoak yang baru dimulai lagi.

b.      Belalang

DAUR HIDUP BELALANG
Belalang tidak memiliki tahapan larva dan kepompong. Telur belalang menetas menjadi hewan muda yang disebut nimfa. Nimfa ini mirip dengan hewan dewasa tetapi kecil dan belum bersayap. Hewan muda ini berkembang dan mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga dewasa.

SOAL
1.      Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut ….
            a.       Pertumbuhan
            b.      perkembangbiakan
            c.       metamorfosis
            d.   daur hidup

2.      Hewan berikut ini yang mengalami metamorfosis sempurna adalah ….
            a.       Belalang
            b.      katak
            c.       laba-laba 
            d. kecoak

3.      Hewan berikut ini yang mengalami tahap kepompong (pupa) dalam daur hidupnya adalah ….
            a.      Kecoak
            b.      laba-laba
            c.      belalang
            d.      nyamuk

4.      Hewan berikut ini yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah ….
            a.      kupu-kupu
            b.      lalat
            c.      katak
            d.      kecoak
5.   Jenis hewan seperti gambar di samping makanannya adalah ….
      a.       Semut
      b.      Nectar
      c.       binatang kecil
      d.      nyamuk



6.      Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai menjadi hewan dewasa disebut ….
            a.      Pertumbuhan
            b.      Perkembangbiakan
            c.       metamorfosis
            d.       daur hidup

7.      Telur ayam perlu dierami selama ….
            a.       21 hari
            b.       22 hari
            c.       31 hari
            d.       32 hari

8.      Kucing menghasilkan anak dengan cara ….
            a.        Bertelur
            b.       Ovivar
            c.        melahirkan
            d.       ovovivipar

9.      Hewan muda yang mengalami pergantian kulit berkali-kali sampai dewasa adalah ….
            a.       nimfa belalang
            b.       kecebong
            c.        kepompong
            d.       jentik-jentik

10.  Telur katak menetas menjadi ….
      a.   kepompong
      b.   jentik-jentik
      c.   kecebong
      d.   nimfa




Sumber : Haryanto. 2007. Sains jilid 4 untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar